28 Tahun, mu

Hallo, Suami :)

Selamat berulang tahun yang ke 28, sebagai bentuk perayaan aku akan mengajak kamu mengingat memori yang telah terlewat untuk menyadari betapa bersyukurnya aku menjadi istri kamu.

Aku mulai dengan 1 kejadian lucu hahahha (ops! Belum cerita udah ketawa). Maret 2017, Kamu ingat waktu aku pernah meminta putus? Saat itu awal-awal berada di Jakarta, aku mulai mengikuti kajian salah satu komunitas di instagram. Ingat sekali waktu itu malam minggu, aku pulang dari kajian selepas isya menggunakan busway, sampai kos sekitar jam 10 karena jarak yang jauh ditambah kondisi lalu lintas Jakarta sedang padat. Sesampainya dikos aku menelfonmu dan memintamu bertemu karena aku ingin mengatakan sesuatu. Akhirnya kita bertemu keesokan harinya. Saat itu aku meminta putus, kamu bertanya “apa karena ada laki-laki lain?” aku jawab “tidak, aku hanya tidak ingin pacaran”. Akhirnya kita sepakat untuk putus. Setelah itu duniaku berubah, aku merasa kosong, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Di Proyek ataupun saat pulang kos aku hanya diam, saat malam hari aku hanya menangis. Sampai aku merasa tidak sanggup, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke Tegal. Saat di Tegal pun aku hanya diam dan menangis, Mama akhirnya meminta aku bercerita. Aku mendapatkan banyak nasihat yang sangat berguna dari Mama. Setelah aku kembali ke Jakarta, aku meminta bertemu, long short story kita balikan. Lucu gasi? Lucu banget kan? Inget ini tuh aku selalu ketawa. Aku kenapa sih? Aneh banget kan, ga ada angin ga ada ujan tiba-tiba minta putus. Ga lama kemudian minta balikan.

Kalau ada libur weekend dan jadwal kita berdua sama-sama kosong, kita akan bertemu. Tempat yang sering kita kunjungi adalah Bogor. Wah jaman muda, boyok masih sehat jakarta – bogor pulang pergi motoran gas ae lah. Kita ke Bogor ke kampusnya ba iii. Yampun gemes banget dulu, ba iii masih bocil, kalo dikunjungi seringnya lagi ada kelompokan jadi biasanya kita muter-muter kampusnya dulu atau kadang makan dulu di kantin. Selesai ba iii kelompok baru bisa ketemu, ngobrol sebentar udah mendung aja (memang julukan bogor kota hujan tepat sekali pemirsa) jadi harus langsung pulang. Ohya inget nga perjuangan waktu ba iii tes STAN? Jadi waktu itu di kampus ba iii ada UAS dan di hari yang sama ba iii harus ikut tes seleksi masuk STAN. Akhirnya aku, kamu dan ba iii menyusun rencana gimana caranya bisa mengikuti kedua ujian sekaligus. Jadwal seleksi STAN dari Pagi sampai jam 11, jadwal UAS ba iii jam 1. Cuma ada waktu 2 jam. Akhirnya aku meminta kamu cuti dari kerjaan, kita stand by dari pagi nungguin ba iii seleksi STAN. Selesai ujian, kamu dan ba iii boncengan dari Bintaro ke Bogor untuk mengejar jadwal UAS ba iii jam 1. Alhamdulilah berkah, UASnya lancar dan STAN pun diterima.

Alternatif lain kegiatan weekend kita ke Sentul. Nonton balapan motor. Ga ngerti dulu aku kok nurut banget ya, diajakin nonton balapan iya-iya aja, mana jarang ada yang jualan makanan lagi. Pernah tuh suatu weekend kamu nyoba belajar jadi joki balap, dari awal udah aku larang tapi ya namanya laki-laki mana ada ndengerin. Pas udah selesai beberapa puteran muntah-muntah sampai lemes banget, sejak saat itu gamau lagi latian jadi joki cuma nonton aja. Emang kadang kaya anak kecil kamu tu suami, harus ngerasain dulu ga enaknya baru mau nurut. Mungkin ini namanya cinta ya (ceileh cinta) walaupun dunia kamu sangat berbeda, tapi aku pun menikmati saat berada diduniamu asalkan bersama kamu.

Wah panjang uga yaa kenangan pacaran kita~ dan saatnya masuk ke babak yang lebih nano nano rasanya. Kayanya tuh waktu udah ngomongin masalah nikah tiap malam aku nelfon wiq, cerita dari A sampe Z dan selalu berakhir dengan tangisan. Kita melewati jalan yang naik turun ya Suami, banyak kerikilnya, banyak lobangnya, pernah di titik gatau harus lanjut atau mundur, tetapi yang aku syukuri alhamdulilah kita selalu percaya kalau Allah udah atur yang terbaik. Sebesar apapun masalahnya kita ga pernah berantem sih (seingetku), ada kalanya kita sendiri-sendiri dulu untuk menata hati, ada kalanya kita berdua berjuang bersama. Kita waktu itu masih gatau akan kemana arah hubungan ini, cuma kita sepakat pengen mempersiapkan yang terbaik. Jadi kita bikin tabungan bersama, setiap terima gaji kita transfer sebagian ke tabungan bersama. Dari awalnya nilainya kecil, alhamdulilah bulan-bulan selanjutnya bertambah. Padahal waktu itu belum tau nih bakalan berakhir di pelaminan atau engga, tapi kita usaha dulu aja. Alhamdulilah punya orang tua yang sangat menyayangi kita. Berkali-kali deep talk sama mama bapa, berkali-kali nangis bareng. Tahun 2019 kala itu berat sekali, tapi alhamdulilah berkat kekuasaan Allah bisa menutup akhir tahun dengan kebahagiaan.

Apakah setelah menikah masalah menghilang dan kehidupanku berubah menjadi seorang ratu? Tentu tidak bunda, ini dunia nyata bukan disney. H+2 akad sudah ada pesan whatsapp disuruh berangkat kerja, waktu itu masih bisa nyari alasan sampai kita akhirnya berangkat kerja H+5 akad. Itupun LDR karena aku masih kerja di Jakarta dan kamu sudah pindah di Karawang. Ngomong-ngomong nih suami, tolong jangan lupa janjimu mengajak aku honeymoon yaaa, bukan apa-apa nih. Janji tetaplah janji jadi harus ditepati HAHAHA

Kata orang awal pernikahan itu sangat indah ya? Aku merasakan kebalikannya. Pada bulan-bulan awal aku memang sangat bahagia, lalu bulan berlalu aku mulai sering bertanya pada diriku sendiri. Aku mulai merasa tidak pantas, aku mulai merasa tidak siap, aku mulai merasa tidak layak, aku menghakimi diriku, setiap saat, dalam kondisi apapun. Ditambah lagi saat awal pernikahan aku LDR dan hanya bisa bertemu saat weekend. Tapi aku tidak tahu bagaimana untuk mengungkapkan ini, kepada siapa aku bisa membagikan ini, aku merasa duniaku begitu berat dan aku sendirian. Sampai pada suatu saat kamu menyadarinya, kita berbincang dengan serius. Kamu tahu apa yang membuatku sangat berfikir bahwa kita memang jodoh? Karena kamu selalu tahu yang aku rasakan tanpa aku berkata apapun. Di depan banyak orang , mungkin aku selalu banyak omong, tertawa berlebihan dan mengungkapkan semua pendapatku. Tetapi, sebenarnya saat aku mempunyai masalah, aku kesulitan untuk mengungkapkannya, terkadang aku bisa mengungkapkannya tetapi hal itu malah memperburuk keadaaan sehingga aku lebih sering untuk memendam semua masalahku sendiri, berharap waktu akan membantu menyelesaikannya. Menikah denganmu adalah pilihan terbaik yang aku berani ambil, karena saat bersamamu aku tak perlu berfikir ataupun mengungkapkan masalahku. Kamu selalu hadir disaat yang tepat.

Semoga kamu sadar betapa aku mencitai kamu, betapa aku bersyukur karena menikah dengan kamu, betapa beruntungnya aku karena memiliki suami sepertimu. Aku memang tidak setiap saat sanggup menyampaikan segala yang aku rasakan, tetapi semoga kamu selalu tau apa yang ada di dalam hatiku.

Terimakasih karena telah menjadikan keluarga ini begitu menyenangkan, begitu penuh canda tawa sampai terkadang perutku sakit dibuatnya. Terimakasih atas segala usaha yang telah kamu perjuangkan. Terimakasih atas kesabaran yang begitu besar dalam membimbingku.

Aku berdoa semoga keluarga kita senantiasa sakinah, mawadah, warahmah. Kita sering banget mendengar doa ini, tetapi sudah tau belum artinya? Indah sekali ya artinya “Semoga menjadi keluarga yang tenang, tentram, damai, penuh cinta dan kasih sayang”.

Doa untuk suamiku tersayang, semoga diperlancar dalam melaksanakan ibadah, selalu dilindungi Allah setiap waktu, diberikan kesehatan untuk melaksanakan kegiatan, dimudahkan jalan mencari rezeki dan semoga diberikan kebahagian berlimpah mempunyai istri yang cantik kaya aku HAHAHA (pd aja dulu).

I LOVE YOU SUAMI, HAPPY BIRTHDAY.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBELUM HAMIL

PERBANDINGAN ANTARA OPEN PROJECT DAN MICROSOFT PROJECT

Transportasi Internal Unnes